1.1 Data Warehouse
Pengertian Data Warehouse dapat bermacam-macam namun mempunyai inti yang sama, seperti pendapat beberapa ahli berikut ini :
Menurut W.H. Inmon dan Richard D.H., data warehouse adalah koleksi data yang mempunyai sifat berorientasi subjek,terintegrasi,time-variant, dan bersifat tetap dari koleksi data dalam mendukung proses pengambilan keputusan management.
Menurut
Menurut Paul Lane, data warehouse merupakan database relasional yang didesain lebih kepada query dan analisa dari pada proses transaksi, biasanya mengandung history data dari proses transaksi dan bisa juga data dari sumber lainnya. Data warehouse memisahkan beban kerja analisis dari beban kerja transaksi dan memungkinkan organisasi menggabung/konsolidasi data dari berbagai macam sumber.
Jadi,
data warehouse merupakan metode dalam perancangan database, yang
menunjang DSS(Decission Support System) dan EIS (Executive Information System).
Secara fisik data warehouse adalah database, tapi perancangan data
warehouse dan database sangat berbeda. Dalam perancangan database tradisional
menggunakan normalisasi, sedangkan pada data warehouse normalisasi
bukanlah cara yang terbaik.
Dari definisi-definisi yang dijelaskan tadi, dapat disimpulkan data warehouse adalah database yang saling bereaksi yang dapat digunakan untuk query dan analisisis, bersifat orientasi subjek, terintegrasi, time-variant,tidak berubah yang digunakan untuk membantu para pengambil keputusan.
1.1.1. Data Mart
Adalah
suatu bagian pada data warehouse yang mendukung pembuatan laporan dan analisa
data pada suatu unit, bagian atau operasi pada suatu perusahaan.
1.1.2. Online Analytical Processing (OLAP)
Merupakan suatu pemrosesan database yang menggunakan tabel fakta dan dimensi untuk dapat menampilkan berbagai macam bentuk laporan, analisis, query data yang berukuran besar.
1.1.3. MOLAP (Multi Dimension OLAP)
MOLAP adalah tipe OLAP yang memiliki storage sendiri, yang isinya merupakan precomputed agregasi data - sum, count, min, max, dan sebagainya - yang terlibat pada berbagai level detil. Storage ini
berupa format yang hanya dikenali oleh MOLAP server tersebut dan telah
khusus dioptimalkan untuk penggunaan oleh aplikasi tersebut.
Cara kerja MOLAP secara umum dibagi ke dalam dua tahap sebagai berikut :
- Tahap konstruksi dan populasi data, pada tahap ini sumber data akan dibaca, dilakukan perhitungan agegrasi (summary group) pada berbagai level dimensi, dan hasilnya akan disimpan di storage MOLAP. Jika objek data diperumpamakan dengan table, maka untuk satu cube akan banyak fragmen table yang isinya adalah detil agregasi dari level tertentu.
- Tahap query atau layanan permintaan data analisis, pada tahap ini OLAP Server akan melayani permintaan query dari client dan membaca data dari storage MOLAP. Table yang akan dibaca adalah suatu fragmen yang akan disesuaikan dengan permintaan dari client. Pada fase query ini, jika OLAP Server terputus dengan data source tidak apa-apa karena sudah tidak ada kaitannya.
Keuntungan dari MOLAP ini yang paling jelas adalah performa kecepatan akses yang sangat baik. Namun kelemahannya adalah jika kombinasi agregasi data yang dihasilkan untuk semua level, maka ukuran penyimpanan akan bisa lebih besar daripada sumbernya sendiri.
1.1.4. ROLAP (Relational OLAP)
ROLAP adalah tipe OLAP yang bergantung kepada database relasional atau RDBMS (Relational Database Management System) sebagai media penyimpanan (storage) data yang akan diolah.
Cara kerja ROLAP secara umum adalah sebagai berikut :
- OLAP client mengirimkan query analisis ke OLAP Server.
- OLAP server akan melakukan pemeriksaan di cache apakah sudah bisa melayani permintaan query dari client tersebut, jika sudah akan dikirimkan.
- Jika pada cache belum terdapat data diminta, akan dilakukan query SQL ke data mart dan hasil eksekusinya disimpan di cache dan dikirimkan kepada client.
- Demikian seterusnya.
- Cache akan disimpan selama periode waktu tertentu dan akan dibersihkan total jika server dimatikan.
Gambar di bawah ini adalah contoh tampilan web dari Mondrian /
Pentaho Analysis yang merupakan ROLAP (bagian atas gambar). Tiap level
data yang dianalisis akan dikonstruksi menjadi SQL yang terlihat pada
bagian bawah gambar
Keuntungan dari ROLAP ini adalah tidak memerlukan storage tambahan.
Namun kelemahannya adalah jika data untuk suatu cube sangat besar
(masif) maka performa pengambilan data akan cukup buruk.
Kesimpulan
Dari uraian di atas dapat diambil kesimpulan perbedaan ROLAP, MOLAP dan MOLAP disarikan dalam tabel matrix berikut ini :
OLAP TYPE
|
PENYIMPANAN RDBMS
|
PENYIMPANAN INTERNAL
|
PERFORMA PEMBACAAN
|
PRE-KOMPUTASI
|
ROLAP
|
Ya
|
Tidak
|
Tergantung RDBMS
|
Tidak
|
MOLAP
|
Tidak
|
Ya
|
Sangat Baik
|
Ya
|
HOLAP
|
Ya
|
Ya
|
Sangat Baik
|
Ya
|
2.1 Business Intelegence
2.1.1 Manfaat Business Intelegence
- Keuntungan
Bagi perusahaan yang telah
mengimplementasikan BI, mereka akan mampu menuai keuntungan keuangan
dari implementasi tersebut. Dengan struktur implementasi BI yang baik,
perusahaan akan cerdas mengadaptasikan tingkat layanan yang ditawarkan
demi menjawab kebutuhan pelanggan.
- Pangsa pasar
Salah satu cara efektif menggenjot
keuntungan dan stabilitas pasar adalah dengan melebarkan pangsa pasar
perusahaan. Di tengah persaingan bisnis yang makin mengganas, monopoli
merupakan hal yang beranjak usang karena pebisnis baru terus
bermunculan. Mereka selalu berusaha menggerogoti pangsa pasar perusahaan
yang telah mapan. Salah satu strategi mereka adalah memangkas harga
sebagai strategi mengimingimingi pelanggan suatu perusahan agar beralih
ke produk mereka.
Jika hal itu terjadi, bagaimana cara
perusahaan lain mengantisipasi? Perusahaan dengan keuangan yang lebih
stabil tentu akan mampu bertahan, sisanya bisa jadi akan terlibas
persaingan. Perusahaan yang mengimplementasikan BI, peluangnya akan
lebih besar untuk tetap survive jika mereka mampu bereaksi dengan cepat
dan dengan keputusan yang lebih baik mempertahankan pangsa pasar.
- Pengambilan keputusan
Keputusan yang Anda buat harus keputusan
yang terbaik dari pilihan yang ada. Kita ambil contoh, Anda mengendarai
mobil menuju kantor sembari mendengarkan siaran radio perkembangan lalu
lintas. Sang penyiar menuturkan bahwa jalan tempat biasa Anda berbelok
macet karena terdapat kecelakaan beruntun. Anda disarankan berbelok di
perempatan berikutnya. Anda memperkirakan, jika tetap nekat melewati
jalan tersebut, mungkin Anda akan terjebak kemacetan sekitar 25 menit.
Sementara itu, pilihan yang disarankan penyiar radio, walau belokannya
lebih jauh, tetapi hanya butuh tambahan waktu 15 menit. Berbekal
informasi tersebut, keputusan Anda adalah berbelok di perempatan
berikutnya dengan pertimbangan, di jalan tempat biasa Anda berbelok,
kemacetannya tidak dapat Anda pastikan.
Prinsip ini tidak berbeda jauh dengan
apa yang dilakukan BI. Yakni mengambil keputusan terbaik berdasarkan
informasi yang dimiliki.
2.1.2 Karakteristik BI
Sistem BI yang efektif, setidaknya memiliki empat karakteristik, yakni:
1 Tujuan utama
Seluruh sistem komputer memiliki tujuan
utama bagi seluruh pengguna sesuai dengan kebutuhan masingmasing
pengguna. Kita ambil contoh perbandingan dengan sistem accounting.
Sistem ini memiliki satu tujuan utama, yakni menyajikan laporan
keuntungan dan kerugian serta neraca keseimbangan. Sementara itu tujuan
utama BI adalah menyuguhkan beragam informasi yang disesuaikan dengan
kebutuhan setiap pengguna yang jelas berbeda. Semisal, direktur keuangan
memiliki kebutuhan informasi yang berbeda dengan marketing atau
operasional. Namun semuanya memiliki satu tujuan yang seragam, yakni
menggapai tujuan bisnis dari perusahaan.
2 Ketersediaan data yang relevan
Poin inilah yang mungkin menjadi hal
terpenting dalam sistem BI yang efektif. Sebagai contoh, divisi
penjualan terkadang menunda pengiriman barang yang telah dipesan oleh
pelanggan karena suatu alasan. Sementara itu, divisi lain baru
mengetahui ada masalah penundaan pengiriman barang, lama setelah hal itu
terjadi. Tentu saja divisi lain tidak perlu tahu seluruh detail dari
penundaan pengiriman barang tersebut. Namun, divisi lain harus tahu
informasi tersebut sesuai dengan kebutuhan mereka sebagai dasar
pembuatan keputusan atas masalah tersebut. Dalam situasi seperti ini,
pembuat keputusan kerap hanya berbekal informasi yang tidak lengkap atau
bahkan yang tidak sebenarnya. Namun dengan dukungan BI, ketersediaan
data yang relevan akan mampu disuguhkan.
3 Kemampuan utama BI di antaranya:
- Pertama, memberi kemudahan akses informasi terbaru dari bisnis yang berjalan dan peluang yang diproyeksikan. Sejak 40 tahun silam, komputer telah menjadi urat nadi para pebisnis. Sayangnya, beberapa pebisnis tidak dapat mengakses informasi yang mereka butuhkan untuk memahami kondisi bisnis mereka yang sebenarnya. Kebanyakan sistem komputer hanya menyajikan informasi performa bisnis secara dangkal dan melupakan pemahaman informasi yang lebih dalam.
Di sisi lain, sistem BI yang efektif
dirancang untuk mengumpulkan informasi yang relevan dan dibutuhkan
terkait status bisnis yang berjalan. Informasi tersebut dimanfaatkan
untuk menghasilkan proyeksi bisnis untuk diproses. Pemahaman yang lebih
mendalam dari informasi itulah yang menjadi dasar pengambilan keputusan.
Fungsionalitas merupakan kunci dari karakteristik sistem BI yang
meliputi beragam informasi yang tidak hanya terbatas di bidang keuangan,
tetapi juga meliputi kapasitas produksi, kualitas produk, hubungan
dengan pelanggan, sudut pandang pasar, serta lainnya yang relevan dengan
pemahaman yang lebih mendalam untuk memandu arah pada keuntungan
bisnis.
- Kedua, kapabilitas untuk melakukan analisis dan memenuhi permintaan pengguna. Aktivitas bisnis dan fungsi yang berbeda membutuhkan pengetahuan dan informasi yang dilihat dari sudut pandang yang berbeda. Sebagai contoh, ketika direktur keuangan dan SDM berdebat soal laporan keuangan yang menunjukkan penurunan keuntungan perusahaan dan melesetnya proyeksi bisnis. Respon spontan mereka mungkin berbeda. Direktur keuangan akan menelusuri area bisnis mana yang performanya rendah dan akan memotong biaya terkait. Sementara itu, direktur SDM akan mencari tahu alasan di balik lebih rendahnya performa karyawan dari standar yang diterapkan. Apakah disebabkan menurunnya semangat kerja, training yang amburadul, persaingan antarkaryawan yang tak sehat atau alasan lainnya.
Kedua direktur itu tak hanya berbeda
sudut pandang, tetapi juga memiliki kebutuhan informasi yang berbeda.
Sistem BI yang efektif harus menyuguhkan analisa dan pemenuhan
permintaan pengguna. Bisnis yang sukses membutuhkan wawasan dan
pemahaman mendalam bagi seluruh penggunanya dan BI harus mendukung
kebutuhan informasi bagi semua orang. Data intinya memang sama, tetapi
pemahaman dan interpretasi yang mendalam akan sangat bervariasi sesuai
kebutuhan tiap divisi.
4. strukur pendukung
Struktur pendukung di sini tak hanya
didominasi sistem komputer. Bagi BI, struktur pendukung tak hanya
hardware dan software komputer, tetapi suatu proses yang memungkinkan
Anda membuat keputusan yang lebih baik serta merumuskan strategi yang
lebih mumpuni untuk menyokong misi dan tujuan bisnis.
Struktur pendukung ini tak hanya
menyediakan training, tetapi juga memastikan pengumpulan informasi dan
menempatkannya ke sistem penyimpanan BI. Informasi tersebut itulah yang
akan dipakai pada saat sekarang dan bukan sekadar file sejarah bisnis.
Pemasangan software ke dalam komputer
tak akan menghasilkan sistem BI yang efektif kecuali sekadar mempermanis
performa komputer. Hanya ketika informasi yang disimpan ke lokasi
penyimpanan BI digunakan sebagai bagian proses manajemen, muncullah
manfaat yang sesungguhnya.
Cara untuk mengefektifkan BI adalah
menyediakan reporting sesuai kebutuhan dari setiap level organisasi
(lihat gambar piramida reporting). Bagian operasional membutuhkan
reporting yang disajikan secara tradisional/preformatted. Penyajian
laporan ini merupakan penyajian yang paling sederhana dan kurang
fleksibel ketimbang reporting untuk level organisasi di atasnya. Untuk
manajemen menengah, membutuhkan reporting yang berkemampuan slice and
dice (iris dan sajikan) dengan memanfaatkan OLAP. Manajemen menengah ini
juga membutuhkan fleksibilitas informasi dengan cara yang kreatif untuk
menganalisis masalah yang timbul. Selain itu, dibutuhkan juga
keleluasaan untuk menambang informasi dari sistem tanpa bergantung pada
programmer.
Level teratas dari piramida reporting
adalah manajemen senior yang mungkin hanya butuh dashboard yang
menyuguhkan ringkasan informasi yang kritis dalam satu halaman. Namun,
hal itu tergantung kondisi organisasi perusahan. Ada pula manajemen
senior yang juga membutuhkan detail reporting seperti halnya manajemen
menengah.
2.1.3 Contoh perusahaan yang menggunakann BI
PT. Adaro Energy, produsen tambang batu bara.
Nice Info gannn :)
BalasHapusMakasih.. Follow blognya yaa. :)
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus